KNPI Minta Polisi Usut Mafia Mitan di Tual dan Malra
Table of Contents
Langkatoday.com - Wakil Ketua DPD KNPI Provinsi Maluku , Qhadafi Leisubun meminta Polisi mengusut para Mafia minyak tanah (Mitan) di Kota Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara (Malra).
” Beta baca dan dengar juga kabar yang beredar bahwa ada permain ‘mafia minya tanah, walau ini masih dugaan. Karena itu beta berharap kepada pihak terkait, yakni Pertamina, Pemda dan Polisi untuk membongkar jika benar adanya,” kata Qhadafi Leisubun melalui Siaran Pers yang diterima Tribun Maluku di Tual, Minggu (9/4/2023).
Untuk itu, kata dia, masyarakat agar dapat partisipasi guna mengawasi pergerakan minyak tanah di dua daerah,” Selain itu kepada masyarakat agar terus berpartisipasi aktif mengawasi berbagai kejanggalan yang ditemukan,” jelasnya.
Menurut Leisubun, Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis minyak tanah (Mitan) kembali terjadi di Kota Tual ini sangat memperihatinkan mengingat sekarang bulan ramadhan dan akan memasuki hari lebaran.
Untuk itu, Dirinya meminta Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) dan Kota Tual untuk segera mengambil kebijakan extra dropping seperti extra dropping minyak tanah.
” Beta pikir pemerintah kedua daerah, Kota Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara harus segera berkoordinasi dengan Pertamina terkait kelangkaan minyak tanah yang kerap terjadi,” ungkapnya.
” Sementara untuk solusi taktisnya dan segara adalah melakukan extra dropping. Katong tahu sekarang kan bulan puasa dan akan memasuki hari Lebaran. Tentu permintaan masyarakata akan meningkat, ” ujar Wakil Ketua KNPI itu.
Selaku Wakil Ketua KNPI Maluku berharap Pertamina, Pemerintah Daerah dan Kepolisian agar dapat menyelidiki kelangkaan ini.
” beta berharap kepada pihak terkait, yakni Pertamina, Pemda dan Polisi untuk membongkar jika benar adanya. Selain itu kepada masyarakat agar terus berpartisipasi aktif mengawasi berbagai kejanggalan yang ditemukan.” ujar Leisubun.
Situasi terkini di Kota Tual masih banyak warga yang mancari tempat di mana ada minyak tanah. Masyarakat bahkan rela antri hanya untuk mendapatkan minyak tanah untuk konsumsi rumah tangga.
Sumber: Tribun maluku