Penjelasan BMKG Mengenai Gempa Bumi yang Terjadi di Bali Beberapa Waktu Terakhir

Table of Contents

Penjelasan BMKG Mengenai Gempa Bumi yang Terjadi di Bali Beberapa Waktu Terakhir

Langkatoday.com - Selama bulan April 2023, telah terjadi beberapa aktifitas gempa bumi dirasakan di sekitar wilayah Bali baik yang terjadi di utara maupun selatan Pulau Bali. 

Gempa bumi dirasakan pertama terjadi pada Selasa, 4 April 2023 pukul 02.26.48 WITA. 

Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempabumi ini berkekuatan M=4,6. 

Episenter terletak pada koordinat 8,87° LS; 115,69° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 48 km Tenggara, Klungkung, Bali pada kedalaman 74 km. 

Dampak gempabumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Lombok Barat, Lombok Tengah, Mataram, Karangasem, Kuta, Denpasar dengan skala III MMI.

Gempabumi berikutnya terjadi pada Minggu, 9 April 2023 pukul 18.38.19 WITA dimana hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempabumi ini berkekuatan M=2,7. 

Episenter terletak pada koordinat 8,40° LS; 115,73° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 23 km Tenggara Karangasem, Bali pada kedalaman 17 km. 

Dampak gempabumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Karangasem II MMI.

Dan yang terbaru adalah dua kejadian gempabumi dirasakan yang terjadi di selatan Pulau Bali pada Senin, 10 April 2023 dengan selisih waktu 1 menit yaitu pada pukul 08.36.20 dan 08.37.29 WITA. 

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M4,9 dan M5,0. 

Episenter gempabumi terletak pada koordinat 9,60° LS ; 115,11° BT dan 9,65° LS ; 115,10° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 86 Km arah Selatan Kota Denpasar, Bali pada kedalaman 49 km dan 50 km. 

Gempabumi ini berdampak dan dirasakan di daerah  Kuta, Denpasar, Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah dengan skala intensitas III MMI, daerah Kuta Selatan, Karangasem, dan Sumbawa Barat dengan skala intensitas II - III MMI.

“Aktivitas gempabumi dirasakan yang terjadi di sekitar wilayah Bali akhir-akhir ini tidak bisa dilepaskan dari kondisi tektonik wilayah Bali yang terletak diantara dua generator gempabumi utama yaitu zona subduksi lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia di selatan Bali dan zona Back Arc Thrust atau sesar naik busur belakang di utara Bali,” kata Kepala Balai Besar MKG Wilayah III Denpasar, Cahyo Nugroho dalam keterangannya, Selasa 11 April 2023.

Selain itu, Pulau Bali juga memiliki sumber gempabumi lain diantaranya Sesar Negara, Sesar Seririt, Sesar Tejakula dan Sesar Culik yang berada di darat. 

“Hal ini menyebabkan pulau Bali menjadi salah satu wilayah yang memiliki aktivitas kegempaan yang tinggi,” imbuh Cahyo.

Gempabumi merupakan bentuk perwujudan dari pelepasan energi yang ada di dalam bumi sehingga hal ini tidak bisa dihindari dan merupakan hal yang wajar. 

“Apabila suatu wilayah sering dilanda aktivitas gempabumi dengan kekuatan gempabumi kecil atau sedang yang relatif tidak berbahaya, dapat diartikan wilayah tersebut telah melepaskan energi gempabumi secara perlahan, sehingga mengurangi kemungkinan adanya akumulasi energi gempabumi yang besar di wilayah tersebut,” ungkapnya.

Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. 

“Terakhir, tiap-tiap individu harus siap menghadapi bencana gempabumi dengan berusaha memahami langkah-langkah mitigasi gempabumi yang tepat,” ucapnya.


Sumber: Tribun

channel whastapp langkatoday